Langsung ke konten utama

Hal Sederhana yang Sering Diperumit

Hallo, Assalamu'alaikum
Dilla kembali lagi, setelah sekian lama engga nulis di sini dan emang engga nulis apapun sepertinya. Aku udah nulis sebenarnya, tapi sering kehapus, ga kesimpan, menyedihkan.

Ini tanggal 30 Mei, udah sampai penghujung Mei aja. Cepat sekali ya? Suka duka banget tahun 2020 ini. Mulai dari kita yang gak bisa ketemu teman, acara liburan yang terancam dan juga batal, acara-acara yang lain juga, pendaftaran sekolah yang terbatas juga tatap mukanya. Masih banyak lagi ya?

Aku sendiri, harus kuliah dari rumah, batal ketemu umi yang harusnya libur semester aku bisa terbang ke Bungo, kegiatan sosial yang udah aku rancang untuk ulang tahun ke-20 ku. Benar-benar harus batal dan hal ini menguras emosi buat aku. Mungkin lain waktu, Aamiin.

Jenuh banget jujur, di rumah aja. Walau aku bisa baca buku yang udah aku beli, walau aku bisa tiduran di kasur tanpa mikir hari ini pakai baju apa ya buat ke kampus, sekarang engga usah bingung-bingung lagi.

Sadar enggak si? sering kali kita itu memperumit hal-hal yang sebenarnya sederhana gitu. Honestly, aku nulis ini karena moodku sedang gak baik-baik aja dan aku butuh menuangkan isi pikiranku. Kadang aku mikir, kapan ya kira-kira waktu di duniaku habis? Nanti, kalo aku udah enggak ada apa orang-orang inget tentang aku? Aku bakal dikenal sebagai orang seperti apa ya? Kira-kira dia menerimaku apa adanya tidak ya? Jangan-jangan dia marah sama aku? Aku ada salah apa sih sama mereka, kok kayak enggak suka sama aku? 

Padahal jawabannya sederhana banget, kenapa aku enggak fokus sama diri aku sendiri terus jadi mengagumkan. Jadi versi terbaik diri aku sendiri gitu, hal-hal sederhana yang sering diperumit sama isi kepala itu enggak enak banget.

Aku seseorang yang enggak bisa dikekang sama aturan yang terlalu ketat, aku suka mengekspresikan apa yang aku pikirkan, marah ya marah, sedih ya sedih, kecewa ya kecewa, senang ya senang. Tapi kadang juga, aku jadi seseorang yang enggak mau orang tau apa yang aku rasa. which is, aku takut kalo mereka enggak bisa menerima emosi yang aku bagi. 

Hidup dikeluarga yang keras sama pemikiran yang mereka pikirkan ngebuat aku jadi pribadi yang keras kepala juga, bahkan aku sering banget bertahan sama apa yang aku pikirkan. Tapi, seiring berjalannya waktu, aku enggak bisa gitu terus. Nyoba buat, gimana sih rasanya kalo aku jadi dia? Kalo aku diposisi dia gimana ya? dan hal-hal itu yang ngebuat aku mikir, kalo keras kepala itu gak baik buat aku.

Sering sekali, orang gak berani buat kenalan sama aku karena takut sama muka aku yang cuek, jutek, nyeremin, dan gak satu dua orang yang sehabis kenal sama aku terus bilang kek gitu. Pliss, tolong jangan judge dari cover huaaa :"( sedi niiii.

Dulu waktu kecil, aku pemalu banget. PARAH!! Waktu enggak mengubah perjalananku. Tapi pikiranku menyuruhku untuk merubah kebiasaan itu. Sederhana bukan? kebiasaanpun bisa berubah gitu. Emang pikiran suka membuat hal gampang jadi rumit yang berbelit-belit.

Apa yang aku dapet dari perubahanku? Jadi kenal sama kakak kelas, pertemananku enggak sebatas anak perempuan aja yang maaf, isinya kadang cuman ngobrolin cewek A sebel sama cewek B eh si C malah jadi yang di adu domba. Ribet! Jadi temenku kebanyakan cowok yang gak banyak drama wkwkwk.

Ini cuman curhatan aku, aku enggak mau bahas yang berat-berat. Tugasku udah minta disayang-sayang soalnya :) Penting banget si, kita itu jadi diri kita sendiri. Mau orang lain nerima kita ataupun enggak, aku yakin 1 dari milyaran orang di dunia pasti ada yang bisa nerima kita apa adanya. Tugas kita apa? Jadi MENGAGUMKAN bukan PENGAGUM. Kagum sama seseorang boleh aja sih, tapi inget jangan lupa sama diri sendiri. Diri kita juga butuh diakui :)

Jangan bingung, kamu mau mimpi seperti apa? Jadi IRT? boleh, asal pengetahuanmu setara dengan CEO sebuah perusahaan besar. Susah? Enggak, kita cuman harus belajar aja, jadi mengagumkan :)

Akhir kata, aku cuman mau pesan. Jaga dirimu baik-baik, kamupun berhak buat bahagia :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kejahatan Siber Semakin Banyak? Beginilah Kiat Menjadi Nasabah Bijak yang Aman dan Nyaman

Dalam beberapa tahun terakhir, banyak sekali informasi atau berita di sekeliling kita yang meresahkan. Baik dari segi ekonomi maupun kesehatan, sebagai masyarakat yang berada di lingkungan yang berbeda, entah dari sudut pandang ekonomi, pendidikan, serta tingkat kesejahteraan hidup.  Ada banyak masyarakat yang terjebak dalam kasus kejahatan siber, atau lebih mudahnya kejahatan dengan melibatkan komputer dan jaringan.  Kemajuan teknologi informasi tentu memudahkan kehidupan dalam bermasyarakat. Kita menjadi mudah untuk mengakses segala hal yang ingin kita akses, baik itu tentang berita terkini, informasi kesehatan atau kecantikan, resep masakan, maupun pembuatan rekening bank secara online bisa kita lakukan di mana saja dan kapan saja. Namun, disisi lain pelaku kejahatan melalui internet juga berkembang. Yang marak terjadi ialah dengan cara memanipulasi korbannya untuk membocorkan data pribadi baik itu no.KTP atau no.ATM maupun kode OTP ( One Time Password ). Survei yang dilakukan oleh

Sudahkah Anda Menggunakan Asuransi Kendaraan Bermotor? Inilah Alasan Mengapa Anda Harus Menggunakannya

            Minimnya pengetahuan masyarakat saat ini mengenai layanan asuransi memang sudah tidak diragukan lagi. Pasalnya, masih banyak masyarakat yang bingung saat mengalami suatu kejadian yang tidak terduga ataupun suatu permasalahan yang sebenarnya bisa lebih ringan penanggulangannya apabila hal tersebut sudah terlindungi dengan asuransi. Pada dasarnya asuransi merupakan layanan yang bertujuan untuk mencegah risiko atas beberapa hal yang terjadi dalam hidup masyarakat. Banyak orang yang masih mengira bahwa jenis asuransi hanya ada asuransi jiwa, atau asuransi kesehatan saja. Karena kedua asuransi ini merupakan asuransi yang lebih sering ditawarkan dibandingkan asuransi yang lainnya, oleh karena itu kedua asuransi ini tentu sudah tidak asing lagi terdengar di telinga.           Berbagai penawaran dan manfaat sudah ada dan banyak tersebar, contohnya seperti BPJS Kesehatan yang sering digunakan oleh masyarakat saat ini karena asuransi ini merupakan penawaran dari pemerintah untuk Indo

Aku Takut Bila Nanti di Pertanyakan

Perkuliahan semester 5 sudah dimulai, ya aku seorang perempuan yang sedang menempuh perkuliahan S1. Semester kemarin, aku berucap pada teman-teman dekatku "Aku pokoknya harus jadi ketua kelas semua mata kuliah" Tidak disangka dan diduga, that's come true! Walau tidak seluruh kelas aku mengemban tugas itu namun bagiku ini sebuah tantangan yang cukup sulit. Aku takut billa nanti apa yang aku lakukan dipertanyakan tentang tanggung jawabku mengatur kelas. Rasanya sedih, kecewa, ingin marah, kesal. Well, aku seorang yang moody sebenarnya dan itu sudah tidak diragukan lagi, sudah banyak hal yang tahu tentang hal ini. Aku  tidak tahu bagaimana aku membagi waktuku dengan baik karena sebelumnya aku hanya berdiri di zona nyamanku. Menyedihkan? sangat.  Aku terkadang bertanya pada diriku, aku memiliki mimpi yang besar. Tapi mengapa aku masih saja mengikuti kemauan ku untuk tetap rebahan. Bukankah,orang yang sukses tidak hanya sekedar bermain ponsel dan scroll Instagram saja. Bukanka